INDUKSI MATEMATIKA
Merupakan pembuktian
deduktif, meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi
lengkap sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut
bilangan-bilangan asli.
Perlu
ditekankan bahwa induksi matematika hanya digunakan untuk membuktikan kebenaran
dari suatu pernyataan atau rumus, bukan untuk menurunkan rumus. Atau lebih
tegasnya induksi matematika tidak dapat digunakan untuk menurunkan atau
menemukan rumus.
Prinsip Induksi
Matematika
Untuk setiap bilangan bulat
positif n, misalkan P(n) adalah pernyataan yang
bergantung pada n. Jika
1. P(1) benar dan
2. untuk setiap bilangan bulat
positif k, jika P(k) benar maka P(k +
1) benar
maka pernyataan P(n)
bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Untuk menerapkan prinsip
ini, kita harus melakukan dua langkah:
Langkah 1 Buktikan bahwa P(1)
benar. (langkah dasar)
Langkah 2 Anggap bahwa P(k)
benar, dan gunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa P(k +
1) benar. (langkah induksi)
Perlu diingat bahwa dalam
Langkah 2 kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita
hanya menunjukkan bahwa jika P(k) benar, maka P(k +
1) juga bernilai benar. Anggapan bahwa pernyataan P(k) benar
disebut sebagai hipotesis induksi.
Untuk menerapkan Prinsip
Induksi Matematika, kita harus bisa menyatakan pernyataan P(k +
1) ke dalam pernyataan P(k) yang diberikan. Untuk
menyatakan P(k + 1), substitusi kuantitas k +
1 ke k dalam pernyataan P(k).
Langkah-Langkah
Pembuktian Induksi Matematika
Dari uraian-uraian diatas,
langkah-langkah pembuktian induksi matematika dapat kita urutkan sebagai
berikut :
1. Langkah dasar: Tunjukkan P(1) benar.
2. Langkah induksi: Asumsikan P(k) benar untuk sebarang k
bilangan asli, kemudian tunjukkan P(k+ 1) juga benar berdasarkan asumsi
tersebut.
3. Kesimpulan: P(n) benar untuk setiap bilangan asli
n.
Pembuktian Deret
Sebelum masuk pada
pembuktian deret, ada beberapa hal yang perlu dipahami dengan baik menyangkut
deret.
Jika P(n) : u1 +
u2 + u3 + … + un = Sn ,
maka
P(1) : u1 = S1
P(k) : u1 + u2 + u3 + … + uk = Sk
P(k + 1) : u1 + u2 + u3 + … + uk + uk+1 = Sk+1
P(1) : u1 = S1
P(k) : u1 + u2 + u3 + … + uk = Sk
P(k + 1) : u1 + u2 + u3 + … + uk + uk+1 = Sk+1
Pembuktian Keterbagian
Pernyataan “a habis dibagi
b” bersinonim dengan :
- a kelipatan b
- b faktor dari a
- b membagi a
Jika p habis dibagi a dan q habis dibagi
a, maka (p + q) juga habis dibagi a.
Sebagai contoh, 4 habis dibagi 2 dan 6 habis dibagi 2, maka (4 + 6) juga habis dibagi 2.
Sebagai contoh, 4 habis dibagi 2 dan 6 habis dibagi 2, maka (4 + 6) juga habis dibagi 2.
Pembuktian
Pertidaksamaan
Berikut sifat-sifat
pertidaksamaan yang sering digunakan:
1. Sifat transitif
a > b > c ⇒ a > c atau
a < b < c ⇒ a < c
1. Sifat transitif
a > b > c ⇒ a > c atau
a < b < c ⇒ a < c
2. a < b dan c
> 0 ⇒ ac < bc atau
a > b dan c > 0 ⇒ ac > bc
a > b dan c > 0 ⇒ ac > bc
3. a < b ⇒
a + c < b + c atau
a > b ⇒ a + c > b + c
a > b ⇒ a + c > b + c
Mari kita coba
untuk latihan menggunakan sifat-sifat diatas untuk menunjukkan implikasi
“jika P(k) benar maka P(k + 1) juga benar”.
Misalkan
P(k) : 4k < 2k
P(k + 1) : 4(k + 1) < 2k+1
Jika diasumsikan P(k) benar untuk k ≥ 5, tunjukkan P(k + 1) juga benar !
P(k) : 4k < 2k
P(k + 1) : 4(k + 1) < 2k+1
Jika diasumsikan P(k) benar untuk k ≥ 5, tunjukkan P(k + 1) juga benar !
Ingat bahwa target kita
adalah menunjukkan
4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k (TARGET)
4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k (TARGET)
Kita dapat mulai dari ruas
kiri pertaksamaan diatas
4(k + 1) = 4k + 4
4(k + 1) < 2k + 4 (karena 4k < 2k)
4(k + 1) < 2k + 2k (karena 4 < 4k < 2k)
4(k + 1) = 2(2k)
4(k + 1) = 2k+1
4(k + 1) = 4k + 4
4(k + 1) < 2k + 4 (karena 4k < 2k)
4(k + 1) < 2k + 2k (karena 4 < 4k < 2k)
4(k + 1) = 2(2k)
4(k + 1) = 2k+1
Berdasarkan sifat transitif
kita simpulkan
4(k + 1) < 2k+1
4(k + 1) < 2k+1
Mengapa 4k dapat berubah
menjadi 2k ?
Berdasarkan sifat 3, kita
diperbolehkan menambahkan kedua ruas suatu pertaksamaan dengan bilangan yang
sama, karena tidak akan merubah nilai kebenaran pertaksamaan tersebut. Karena
4k < 2k benar, akibatnya 4k + 4 < 2k +
4 juga benar.
Darimana kita tahu, 4 harus diubah menjadi 2k ?
Perhatikan target. Hasil
sementara kita adalah 2k + 4 sedangkan target kita adalah 2k +
2k.
Untuk k ≥ 5, maka 4 < 4k dan 4k < 2k adalah benar, sehingga 4 < 2k juga benar (sifat transitif). Akibatnya 2k + 4 < 2k + 2k benar (sifat 3).
Untuk k ≥ 5, maka 4 < 4k dan 4k < 2k adalah benar, sehingga 4 < 2k juga benar (sifat transitif). Akibatnya 2k + 4 < 2k + 2k benar (sifat 3).
TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT.
Komentar
Posting Komentar